SUMBER:http:anekuteun.com

      Gajah Asia (Elephas Maximus) jauh lebih kecil dari gajah Afrika. Gajah Asia ditemukan di hutan-hutan tropis India dan China, dan di sebagian besar negara-negara di Asia Tenggara. Gajah Asia telah dijinakkan selama ratusan tahun sebagai hewan peliharan untuk membantu manusia melakukan berbagai aktivitas. Bahkan, dulu gajah dijinakan untuk dijadikan sebagai hewan tunggangan tentara kerajaan dalam berperang. Gajah Asia yang terkenal akan kekuatan besar mereka dan keramahan terhadap manusia. Sekarang ini, gajah Asia dianggap sebagai spesies yang terancam punah dengan jumlah populasi yang hanya sekitar 50.000 ekor saja yang masih tersisa di alam liar. Penurunan populasi gajah disebabkan oleh hilangnya habitat asli mereka dan juga perburuan ilegal untuk mendapatkan gading dan kulit mereka.

Selain ukurannya, perbedaan antara gajah asia dan gajah afrika juga bisa diketahui dari ukuran telinganya dan bentuk tulangnya. Diketahui gajah asia memiliki telinga yang lebih kecil daripada gajah Afrika. Gajah Asia juga memiliki tulang yang lebih melengkung daripada gajah Afrika. Perbedaan lainnya adalah gajah asia betina memiliki gading sangat kecil nyaris tidak terlihat terkecuali ketika mereka membuka mulutnya. Hal itu sangat berbeda dengan gading gajah afrika betina yang umumnya sama panjangnya seperti gading gajah afrika jantan.

• Kingdom: Animalia

• Filum: Chordata

• Kelas: Mammalia

• Ordo: Proboscidea

• Keluarga: Elephantidae

• Genus: Elephas

• Nama Ilmiah: Elephas Maximus

• Nama Umum: Gajah Asia, Asian Elephant

• Jenis: Mamalia

• Diet: Herbivora

• Ukuran (Tinggi): 2 – 3 Meter

• Berat: 3.000 - 5,000 kg 

• Kecepatan Lari: 43 km / jam

• Rentang Hidup: 55-70 tahun

• Gaya Hidup: Berkelompok

• Status Konservasi: Langka, Dilindungi

• Warna: Abu-abu, Coklat, Hitam

• Jenis Kulit: Kulit

• Makanan: Rumput, Buah, Akar

• Makanan Favorit: Rumput

• Habitat: Hutan Hujan Tropis

• Predator: Manusia, Harimau

Gajah Asia adalah hewan herbivora atau hewan pemakan tumbuhan. Mereka diketahui memakan berbagai macam vegetasi termasuk rumput, daun, tunas, kulit, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian untuk memehui semua nutrisi yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup. Mereka bisa menghabiskan 12 jam per hari untuk makan. Gajah asia menggunakan belalainya sebagai tangan untuk mengambil makanannya dan juga memasukannya ke dalam mulut.

Karena ukurannya yang besar, gajah asia memiliki sedikit predator dalam lingkungan alam mereka. Predator alami gajah asia adalah harimau. Harimau diketahui sering memburu anak gajah yang masih kecil. Namun, ancaman gajah asia bukan datang dari harimau, melainkan dari manusia. Manusia sudah melakukan perburuan gajah dari dulu. Manusia memburu gajah untuk diambil gadingnya karena memiliki daya jual tinggi di pasar. Hal tersebut membuat populasi gajah semaking merosot setiap tahun.

Gajah Asia perempuan umumnya dapat berkembang biak pada saat mereka berusia 10 tahun, dan melahirkan satu anak gajah asia tunggal setelah periode kehamilan 22 bulan. Ketika anak gajah asia pertama lahir, beratnya sudah mencapai sekitar 100 kg. Anak gajah yang baru lahir akan dirawat tidak hanya oleh iduknya tetapi juga oleh gajah asia betina lainnya dalam kawanan (dikenal sebagai bibi). Anak gajah asia akan tetap bersama dengan ibunya sampai berusia sekitar 5 tahun. Setelah itu, anak gajah asia jantan akan meninggalkan kawanannya untuk membentuk kawanan baru, sedangkan anak gajah betina akan tetap dalam kawanan.

Sekarang ini, gajah asia dianggap sebagai binatang berada dalam bahaya kepunahan karena fakta bahwa populasi gajah asia telah menurun pada tingkat yang sangat kritis. Populasi gajah asia menurun karena hilangnya sebagian besar habitat asli mereka akibat pembukaan hutan oleh manusian untuk dijadikan lahan pertanian dan pemukiman. Perburuan liar juga merupakan faktor lain penyebab penurunan populasi gajah asia.